Thursday, January 15, 2009

Mujizat Itu Nyata

Waktu sudah menunjukan pukul 22.15 ketika kami sekeluarga masuk rumah setelah berpergian. Tiba-tiba Patrick sikecil menangis, sambil memegang pipinya sebelah kiri. "mama, gigiku sakit" katanya sambil merengek kesakitan. Seketika aku dan papanya bingung harus berbuat apa. Kebetulan persediaan obat ponstan untuk penghilang sakit juga habis waktu itu. Untuk pergi ke dokter malam begini juga tidak ada, karena sudah tutup. Andaikata pun ada obat, aku juga tidak tau harus memberi obat apa dan juga dosis yang diberikan, karena anakku masih berumur 4,5 thn. Takut juga kalau memberi sembarang obat.

Akhirnya papanya memutuskan untuk keluar dan mencari apotik yang buka 24 jam. Tangis Patrick semakin menjadi-jadi. Sambil memeluknya aku hanya bisa menasehatinya. "lain kali Patrick harus dengar mama ngomong ya" pintaku. "td mama sudah bilang nggak boleh makan kacang karena gigi Patrick memang ada lubang" jelasku. Tapi namanya anak-anak biarpun dilarang ya tetap aja sembunyi-sembunyi makannya. Karena aku sudah kehabisan akal untuk menenangkan, akhirnya anakku kuajak berdoa saja.

Setelah membuat tanda salib, aku memeluknya dengan penuh sayang sambil memegang pipi kiri ditempat yang sakit giginya kemudian berdoa kepada Tuhan. "Ya Tuhan, tiada yang mustahil bagiMu. Saat ini aku tidak tahu harus berbuat apa. Tolong sembuhkan sakit gigi anakku ini. Bukan tanganku yang memegang pipi ini Tuhan, tetapi tangan-Mu lah yang menjamahnya. Mohon lepaskanlah kuasa kesembuhanMu buat anakku ini. Aku percaya Engkau, Tuhan dan nyatakanlah mujizat itu dalam kehidupanku..karena kami adalah milikMu…Amin."

Puji Tuhan setelah aku bilang amin, Patrick langsung nyeletuk. "mama, gigiku sudah sembuh…kok cepat ya sembuhnya" katanya dengan lucu dan terheran-heran. "bener ?" tanyaku tak kalah takjub dengan mujizat yang baru saja terjadi. Karena tidak mungkin anak sekecil ini berbohong dan mengada-ada. "ya kok ..sudah ma" katanya mantap, sambil keluar kamar menyambut papanya yang baru datang pergi cari obat untuknya. "papa, gigiku sudah sembuh, nggak usah minum obat" ujarnya pada papanya. "aku cuma berdoa sama mama, terus Tuhan yang sembuhkan" sambungnya lagi.

"Terima kasih Tuhan….sungguh Engkau baik. Kau sudah memberiku kesempatan untuk mengalami mujizatMu dalam hidupku. Ajarilah aku untuk selalu memuliakan namaMu dan bersyukur dalam segala hal, dan menyerahkan hidupku dan segala yang kumiliki kepadaMu." kataku dalam hati. Kemudian kupanggil anakku dan mengajaknya berdoa kembali untuk berterima kasih kepada-Nya. Dan dengan senang hati Patrick melakukannya.

"Bila kamu berdoa, berdoalah dengan sungguh-sungguh dan percayalah….Jangan ragukan kuasa Tuhan. Kuasanya tak dapat dibatasi oleh apapun dan siapapun juga. Nyatakanlah doamu dengan iman..dan perhatikanlah…..keajaiban itu akan terjadi di dalam hidupmu, pandanglah dengan mata imanmu….GOD BLESS U ALL…"

No comments:

Post a Comment