Wednesday, June 3, 2009

Pengorbanan Tuhan Untuk Kita

Ada seorang pengembara yang sangat ingin melihat pemandangan yang ada di balik suatu gunung yang amat tinggi. Maka disiapkanlah segala peralatannya dan berangkatlah ia. Karena begitu beratnya medan yang harus dia tempuh, segala perbekalan dan perlengkapannya pun habis. Akan tetapi, karena begitu besar keinginannya untuk melihat pemandangan yang ada di balik gunung itu, ia terus melanjutkan perjalannya. Sampai suatu ketika, ia menjumpai semak belukar yang sangat lebat dan penuh duri. Tidak ada jalan lain selain ia harus melewati semak belukar itu.

Pikir pengembara itu, “Wah, jika aku harus melewati semak ini, maka kulitku pasti akan robek dan penuh luka. Tapi aku harus melanjutkan perjalanan ini.” Maka pengembara itupun mengambil ancang-ancang dan ia menerobos semak itu. Ajaib, pengembara itu tidak mengalami luka goresan sedikitpun. Maka dengan segenap tekadnya, pengembara itu berjalan. Ajaib, ia tak mengalami luka tusukkan kerikil itu sedikitpun dan tampak kakinya dalam keadaan baik-baik saja. Sekali lagi ia berkata dalam hati, “Betapa hebatnya aku. Kerikil tajampun tak mampu menghalangi jalanku.”

Pengembara itupun kembali melanjutkan perjalanannya. Saat hampir sampai di puncak gunung itu, ia kembali menjumpai rintangan. Batu-batu besar dan licin menghalangi jalannya, dan tak ada jalan lain selain dia harus melewatinya. Pikir pengembara itu untuk yang ketiga kalinya, “Jika aku harus mendaki batu-batu ini, aku pasti akan tergelincir dan tangan serta kakiku akan patah. Tapi aku ingin sampai di puncak itu. Aku harus melewatinya. ” Maka pengembara itupun mulai mendaki batu itu dan ia…tergelincir. . Aneh, setelah bangkit, pengembara itu tidak merasakan sakit di tubuhnya dan tak ada satupun tulangnya yang patah. “Betapa hebatnya aku. Batu-batu terjal inipun tidak dapat menghalangi jalanku.”

Maka, iapun melanjutkan perjalanan dan sampailah ia di puncak gunung itu. Betapa sukacitanya ia melihat pemandangan yang sungguh indah dan tak pernah ia melihat yang seindah ini. Akan tetapi, saat pengembara itu membalikkan badannya, tampaklah di hadapannya sosok manusia yang penuh luka sedang duduk memandanginya. Tubuhnya penuh luka goresan dan kakinya penuh luka tusukan dan darah. Ia tak dapat menggerakkan seluruh tubuhnya karena patah dan remuk tulangnya.

Berkatalah pengembara itu dengan penuh iba pada sosok penuh luka itu, “Mengapa tubuhmu penuh luka seperti itu? Apakah karena segala rintangan yang ada tadi? Tidak bisakah engkau sehebat aku karena aku bisa melewatinya tanpa luka sedikitpun? Siapakah engkau sebenarnya?”

Jawab sosok penuh luka itu dengan tatapan penuh kasih, “Aku adalah Tuhanmu.. Betapa hatiKu tak mampu menolak untuk menyertaimu dalam perjalanan ini, mengingat betapa inginnya engkau melihat keindahan ini.

Ketahuilah, saat engkau harus melewati semak belukar itu, Aku memelukmu erat supaya tak satupun duri merobek kulitmu. Saat kau harus melewati kerikil tajam, maka Aku menggendongmu supaya kakimu tidak tertusuk. Ketika kau memanjat batu licin dan terjatuh, Aku menopangmu dari bawah agar tak satupun tulangmu patah. Ingatkah engkau kembali padaKU?”

Pengembara itupun terduduk dan menangis tersedu-sedu. Untuk kedua kalinya, Tuhan harus menumpahkan darahNya untuk suatu kebahagiaan. Kadang, kita lupa bahwa Tuhan selalu menyertai & melindungi kita. Kita lebih mudah ingat betapa hebatnya diri kita yang mampu melampaui segala rintangan tanpa menyadari bahwa Tuhan bekerja di sana . Dan sekali lagi, Tuhan harus berkorban untuk keselamatan kita. Maka, seperti Tuhan yang tak mampu menolak untuk menyertai anakNya, dapatkah kita juga tak mampu menolak segala kasihNya dalam perjalanan hidup kita dan membiarkan tanganNya bekerja dalam hidup kita.

Lihat Selengkapnya...

Saturday, April 25, 2009

Hati Yang Sempurna


Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah.

Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?".

Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa "Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".

"Ya", kata pak tua itu," hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan. Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"

Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, lalu merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.

(Unknow)

Lihat Selengkapnya...

Monday, April 20, 2009

Kasih


Ada sebuah ungkapan bijaksana yang berbunyi demikian, "Kasih itu memberi....kasih itu mau berbagi......dan kasih seperti lingkaran yang tak bertepi. Kasih itu selalu berputar dan meluas. Menyentuh setiap orang yang ditemuinya, melingkupi seperti pagi, menghangatkan seperti mentari siang dan menyelimuti seperti bintang di malam hari."

Sahabat....sering kita menghadapi masalah yang berat. Untuk mengatasi ini, kita membutuhkan penghiburan, pemulihan, pengampunan, kekuatan baru dan sukacita. Hanya Tuhan yang sanggup memulihkan hidup kita. Hanya Dia yang sanggup memberikan damai sejahtera untuk membalut hati yang terluka. Allah adalah kekuatan, datanglah padaNya dan selalu memohon kasihNya agar Dia memberikan kelegaan bagi kita.

Lihat Selengkapnya...

Thursday, April 16, 2009

Mengampuni Dan Melupakan


"Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain” (1 Tes 5:13)…… satu firman Tuhan yang mempunyai pengertian cukup dalam. Bila kita merenung lebih dalam arti firman ini, sebenarnya bukan untuk kepentingan Tuhan melainkan untuk kepentingan kita sendiri. Tuhan hendak mengajarkan pada kita umatNya, agar hati kita terbuka untuk membiarkan kasih pengampunan Allah terus mengalir dalam hidup pribadi kita seperti sungai yang tak pernah kering.

Tidak semudah mengatakannya dan melaksanakannya, karena siapapun yang terluka hatinya pasti akan mempunyai perasaan marah, sakit hati, dendam, benci, kecewa, dll. Bagaimana kita mampu mengatasi semua perasaan itu kalau selalu mengingat bagaimana seseorang telah mengecewakan dan menyakiti hati kita??? Apa yang harus dilakukan untuk memaafkannya dan melupakannya???

Di saat menangis karena hati terluka, bisakah kita menahan emosi untuk tidak meluapkannya pada orang yang menyakiti hati kita?. Hati bisa kita umpamakan seperti gelas kaca yang harus selalu dijaga, dipegang hati-hati agar tidak jatuh dan pecah. Tetapi bila gelas kaca itu jatuh dan pecah….mungkin perlu usaha ekstra untuk mengumpulkan pecahannya dan memperbaikinya kembali dengan segala cara agar terlihat sempurna. Sahabat, sesempurna apapun usaha yang kita lakukan untuk mengembalikan gelas itu utuh kembali, pasti akan tetap terlihat bekas-bekas keretakan yang ada, dan tidak akan pernah kembali utuh dan indah.

Biarlah kita senantiasa berdoa dan mengucap syukur dalam segala keadaan, ”Terima kasih Tuhan, dalam segala perkara aku tahu Engkau memberikan yang terbaik.” Dalam hal ini Allah dapat memanfaatkan kondisi apapun untuk mendewasakan iman kita, dan mendatangkan kebaikan bagi mereka yang dikasihiNya. Tidak mudah untuk Sebenarnya, banyak sekali alasannya mengapa dalam kehidupan ini jangan ada lagi kebencian dan dendam. Mengapa? KARENA kebencian dan dendam akan menjadi menghalangi kita menerima hal-hal baik dari Allah.

Kebencian dan dendam akan menghalangi kita untuk merasakan kasih Allah dan secara tidak langsung mengizinkan iblis untuk merampas damai sejahtera dan sukacita dalam hidup kita pribadi. Lepaskanlah pengampunan, lepaskan beban itu dari hati dan serahkanlah kepada Tuhan, biarkan dia yang berurusan dengan Tuhan sendiri. Mungkin keadaan sekarang sedang terjadi dalam hidup kita. Orang mentertawakan keadaan kita. Karena kita tidak tahu dan tidak semua teman adalah teman sejati, mungkin dia adalah musuh yang sebenarnya, dimana dia tersenyum manis didepan namun menusuk kita dari belakang.

Mengampuni dan melupakan merupakan bagian yang tak terpisahan. Pertimbangkanlah sungguh-sungguh keputusan yang kamu ambil hari ini, karena yang bertanggung jawab atas hari esok kita adalah keputusan kita hari ini. Memang tidak ada orang normal yang dendam terhadap hal sepele. Setiap perkara yang menimbulkan dendam, pasti merupakan perkara yang menyakitkan hati.

Mungkin kejadian yang kita alami saat ini, tidak yang seperti kita harapkan. Mungkin orang-orang yang ada disekitar kita telah melakukan sesuatu yang sangat mengecewakan. Namun, jika kita dapat merasakan kasih pengampunan Allah, maka tak ada yang dapat menghalangi berkat Allah untuk kita. Hanya cinta saja Allah yang sempurna, tidaklah sia-sia bila kita mencintaiNYa karena Allah itu setia dan tidak akan pernah mengecewakan.

Tidak sedikit yang mengatakan, "Pengampunan bisa menjadikanmu bodoh." Bagaimana pendapatmu mengenai kata-kata ini ????

Lihat Selengkapnya...

Saturday, April 4, 2009

Letak Kekuatan


Ada kekuatan di dalam CINTA. Orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya dalam mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan didalam KESABARAN. Orang yang sabar adalah orang yang kuat, karena ia sanggup menanggung segala sesuatu, dan tidak pernah merasa sakit hati.

Ada kekuatan didalam KESETIAAN. Orang yang setia adalah orang kuat, karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya kepada Allah dan sesama.

Ada kekuatan didalam TAWA. Orang yang tertawa gembira adalah orang yang kuat, karena ia tidak terlarut dengan tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan didalam KEDAMAIAN HATI. Orang yang hatinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat karena,tidak mudah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan didalam PENGUASAAN DIRI. Orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengendalikan keinginan segala napsu keduniawian.

Ada kekuatan didalam KELEMAH-LEMBUTAN. Orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat,karena orang ini bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan didalam KEMURAHAN. Orang yang murah hati adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Disitulah semua letak-letak dimana KEKUATAN SEJATI berada...........

Dan sadarilah bahwa kita juga memiliki cukup kekuatan untuk mengatasi segala masalah kita. Dimanapun juga, seberat dan serumit apapun juga.

Lihat Selengkapnya...

Wednesday, April 1, 2009

Misteri Waktu


Waktu adalah berkat yang sangat berharga. Karena waktu meyimpan berbagai berkat. Walaupun berkat itu tak terlihat dan berada dalam sesuatu yang terselubung. Tak akan pernah terbuka jika kita tidak tahu cara menggunakan waktu.

Kita semua mempunyai banyak waktu, hanya kurang tahu untuk menggunakannya, atau tidak suka menggunakannya. Atau tidak tahu mengaturnya dengan baik. Akhirnya, waktu berlalu dengan percuma, berkatpun hilang dan tak mungkin kembali.

Pergunakanlah waktu dengan baik. Isilah waktu dengan bijaksana, niscaya berkat yang terselubung itu perlahan-lahan tersingkapkan semakin jelas dan sempurna.

Ibarat kita mampir ke sebuah warung untuk minum, begitulah perumpamaan tentang hidup. Apa yang kita makan dan minum tergantung pilihan kita sendiri. Hidup ini sering menipu dan meninabobokan kita.

Lihat Selengkapnya...

Friday, March 20, 2009

Perumpamaan Tentang Memaafkan


Ini adalah kisah tentang 2 orang sahabat yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.........

Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati,namun dengan tanpa berkata-kata ia menulis di atas pasir: "hari ini sahabat terbaikku menampar pipiku..".

Mereka terus berjalan dan menemukan oase, akhirnya mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba untuk berenang dan nyaris tenggelam, namun ia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Setelah siuman dan rasa takutnya hilang, ia menulis disebuah batu: "hari ini sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku..."

Orang yang menolong dan menyelamatkan sahabatnya bertanya, "mengapa saat aku menyakiti hatimu kamu menuliskannya di atas pasir, tetapi sekarang kamu menuliskan ini di atas batu?

Sambil tersenyum temannya menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menuliskannya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya diatas batu hati kita, agar takkan pernah bisa hilang tertiup angin".

Dalam hidup ini, adakalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, yang menyebabkan kita menyatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti hati satu sama lain. Juga karena beda pendapat dan konflik karena sudut pandang berbeda. Oleh karena itu sebelum menyesal dikemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa lalu.

"Belajarlah senantiasa untuk menulis di atas pasir........"

(Kiriman Unknow)

Lihat Selengkapnya...