Thursday, March 5, 2009

Yang Tak Terlihat


Seperti yang kita ketahui, penyakit adalah sesuatu yang tak kelihatan. Konon, ada kasus salah deteksi dalam penyelidikan suatu penyakit. Hasil laboratorium tidak sesuai dengan kondisi pasien; ada yang lebih buruk, ada yang lebih baik. Bahkan suatu penyakit tidak terdeteksi akan menjadi ancaman yang menakutkan bagi pasien.

Kita seringkali mengalami hal yang sama. Kita tidak selalu mampu memahami makna dari setiap peristiwa hidup kita. Tantangan dan cobaan menjadi kesempatan emas untuk maju dan berkembang. Bagaikan dokter dan tenaga medis lainnya, kita tidak selalu mampu mengenali penyakit dan kelemahan yang sesungguhnya dibalik gejala yang nampak dari luar.

Hidup ini penuh dengan pilihan-pilihan dan tidak ada kepastian didalamnya. Sebenarnya kita perlu belajar apa yang sesungguhnya menjadi kehendak dan panggilan Tuhan atas diri kita atau orang lain. Kita dipanggil untuk mendengar suara Tuhan dan menjawabNya. Untuk itu kita perlu berlatih agar mampu untuk peka mendengar suaraNya, melihat karyaNya, merasakan kehadiranNya, yang seringkali tersembunyi di balik pengalaman-pengalaman hidup kita. Hendaknya kita selalu meluangkan waktu setiap hari untuk hening di hadapanNya, mendengarkan sabdaNya dan berbicara kepadaNya. Dengan berbuat demikian diharapkan kita dapat memandang dan memahami makna di balik yang tak kelihatan.

Mengikuti Yesus memang berat, namun masih bisa kita lakukan asalkan kita kuat dalam iman dan meninggalkan godaan iblis yang kerap singgah di hati kita. Kita terlalu sering memikirkan sesuatu berdasarkan penilaian manusiawi dan duniawi. Kita menjadikan kesenangan duniawi sebagai tujuan hidup ini. Padahal tujuan akhir hidup kita adalah kebahagiaan kekal bersama Allah. Rumah mewah, uang melimpah, kekuasaan , kepintaran, jabatan, dan apapun tidak akan dibawa ke liang kubur. Tubuhpun akan hancur menjadi debu dan tanah

"Kerendahan hati melestarikan cinta kasih. Semakin rendah hati seseorang, semakin penuh kasih dia kepada sesama" (St. Vinsensius de Paul)

1 comment:

  1. Semoga kita selalu sadar bahwa kita berasal dari debu dan akan kembali jadi debu, hingga kita selalu rendah hati. Selamat berpuasa dan berpantang.

    ReplyDelete